4 Jenis Hewan Purba yang Masih Hidup di Indonesia

4 Jenis Hewan Purba yang Masih Hidup di Indonesia – Hewan purba adalah hewan yang hidup pada masa lalu, kemudian mengalami kepunahan. Namun, tidak semua hewan purba mengalami kepunahan. Ada beberapa hewan purba yang masih bertahan, baik di laut dan di darat. Contoh hewan yang sudah punah adalah megalodon, dinosaurus, dan titanoboa. Hewan-hewan selanjutnya hidup di beragam zaman dan ukurannya terlampau besar.

4 Jenis Hewan Purba yang Masih Hidup di Indonesia

Berbicara soal hewan purba, manusia turut bertanggung jawab pada lingkungan. Hewan-hewan ini terancam punah gara-gara populasi mereka tambah sedikit. Beberapa hewan yang link alternatif sbobet mengalami kepunahan akibat perburuan manusia, penebangan pohon, kebakaran, dan susah mencari makanan.

Manusia turut mendorong beberapa hewan yang diprediksi mengalami kepunahan. Contoh hewan purba di Indonesia yang mengalami kepunahan, yakni orang utan, bekantan, gajah sumatra, harimau sumatera, badak, banteng, dan masih banyak lagi.

Hewan Purba Buaya

Buaya adalah reptil bertubuh besar yang hidup di air. Secara ilmiah, buaya meliputi semua spesies anggota suku Crocodylidae, termasuk pula buaya sepit (Tomistoma schlegelii). Meski demikianlah nama ini bisa pula dikenakan secara longgar untuk menyebut buaya aligator, kaiman dan gavial; yakni kerabat-kerabat buaya yang tidak sama suku.

Penyu

Penyu slot bonus 100 di awal adalah kura-kura laut yang ditemukan di semua samudra di dunia. Menurut knowledge para ilmuwan, penyu sudah ada sejak akhir zaman Jura (145-208 juta th. yang lalu) atau seusia bersama dhinosaurus. Pada masa itu, Archelon yang berukuran panjang badan enam meter, dan Cimochelys telah berenang di laut purba seperti penyu masa kini.

Tenggiling

Tenggiling atau trenggiling (juga disebut sebagai pemakan semut bersisik) adalah mamalia dari ordo Pholidota. Satu keluarga yang masih ada, Manidae, mempunyai tiga genera, yaitu Manis yang terdiri atas empat spesies yang hidup di Asia, Phataginus yang terdiri atas dua spesies hidup di Afrika, dan Smutsia yang terdiri atas dua spesies termasuk tinggal di Afrika. Spesies ini beragam ukuran dari 30 sentimeter sampai 100 sentimeter. Sejumlah spesies tenggiling punah termasuk diketahui. Nama pangolin berasal dari kata bahasa Melayu “pengguling”. Tenggiling ditemukan secara alami di area tropis di semua Afrika dan Asia.

Belangkas

Mimi atau Belangkas (suku Limulidae) mencakup empat style hewan beruas (artropoda) yang menghuni perairan dangkal wilayah paya-paya dan kawasan mangrove. Kesemuanya merupakan anggota suku Limulidae dan menjadi satu-satunya wakil dari bangsa Xiphosurida yang masih sintas di bumi. Cetakan fosil hewan ini tidak mengalami perubahan wujud berarti sejak masa Devon (400-250 juta th. yang lalu) dibandingkan bersama bentuknya yang sekarang, biarpun jenisnya tidak sama.